top of page
  • Writer's picturebelajar foto

Tentang Crop Factor dan Ekuivalen Lensa

Saat membahas kamera atau lensa di blog infofotografi kerap disinggung soal istilah crop factor. Banyak juga pembaca yang mungin masih bingung dengan maksud dari istilah ini. Saya coba jelaskan secara singkat ya.

Angle of View

Pertama kita harus tahu dulu tentang fokal lensa dan sudut gambar. Setiap lensa tertulis angka fokal dalam milimeter, itu menunjukkan sudut gambar (angle of view) yang bisa dicakupnya. Misal lensa 18mm itu sudutnya 100 derajat (lebar), lalu lensa 135mm itu sudutnya 18 derajat (sempit). Lihat ilustrasi.

















Tapi pedoman sudut ini hanya berlaku untuk kamera film, atau kamera digital full frame. Saat lensa dipasang di kamera yang sensornya lebih kecil dari sensor full frame akan memberi hasil foto yang agak berbeda, yaitu sedikit lebih tele, atau sudutnya lebih sempit (seperti kena crop). Saat mendengar soal crop, anda tidak perlu risau soal jumlah piksel yang bakal berkurang akibat crop, karena crop factor ini hanya istilah saja. Secara piksel tidak ada yang di crop, jadi megapiksel yang anda dapat dengan kamera APS-C atau Four Thirds tetap sesuai dengan spek sensornya. Yang perlu diingat adalah semakin kecil ukuran sensor maka semakin tele hasil fotonya. Misal lensa 100mm dipasang di kamera APS-C akan menghasilkan foto yang setara dengan lensa 150mm di full frame, dan bila lensa 100mm dipasang di kamera Four Thirds akan setara dengan lensa 200mm. Pedoman crop factor untuk sensor yang umum adalah seperti ini :










Lensa sesuai ukuran sensor

Di sistem yang punya dua macam sensor (full frame dan APS-C), yaitu Canon, Nikon dan Sony, mereka membuat dua macam lensa untuk menyesuaikan ukuran sensor. Mengapa? Karena sensor APS-C ukurannya lebih kecil dari sensor full frame, sehingga bidang gambar yang dicakup juga lebih kecil. Untuk itu produsen lensa juga berpikir, kenapa tidak membuat lensa yang sesuai dengan sensor APS-C saja? Akhirnya saat ini sudah banyak diproduksi lensa khusus sensor APS-C, seperti lensa EF-S (Canon), lensa DX (Nikon), lensa E (Sony mirrorless) dan juga buatan produsen lensa lain seperti dari Tamron, Sigma atau Tokina. Lensa-lensa ini bentuknya lebih kecil, dengan diameter bidang gambar yang lebih kecil (disesuaikan dengan ukuran sensor) dan tidak cocok untuk dipasang di DSLR full frame.

Fokal lensa ekuivalen

Baik lensa full frame maupun lensa khusus APS-C, fokal lensanya dibuat mengacu pada sudut gambar ekuivalen 35mm full frame. Sebagai contoh, lensa dengan fokal 18mm meski dibuat khusus untuk sensor APS-C, namun tetap akan mengalami crop sehingga sudut yang dibentuk akan setara dengan 28mm. Untuk bisa merasakan sudut ekstra lebar seperti fokal lensa 15mm maka pemilik kamera APS-C perlu pasang lensa dengan fokal 10mm. Tapi untuk kebutuhan tele, sensor APS-C membantu kekuatan tele lensa, misal lensa 200mm akan setara dengan 300mm, lumayan kan. Pokoknya yang punya kamera APS-C (Nikon, Sony, Pentax, Fuji, Samsung) ingatlah, apapun lensa yang dipasang, akibat crop factor ini maka fokal lensa ekuivalennya adalah fokal lensa tertulis dikali 1,5 (khusus Canon APS-C kali 1,6). Khusus Olympus dan Panasonic kali 2.

































Sumber : www.infofotografi.com

13 views0 comments
bottom of page