top of page

Memaksimalkan Lensa Kit

  • Writer: belajar foto
    belajar foto
  • Nov 28, 2019
  • 2 min read

Lensa kit adalah lensa yang dipaketkan dengan kamera yang biasanya adalah lensa zoom 18-55mm. Lensa kit sering dianggap sebagai lensa yang berkualitas rendah. Tapi bagi sebagian besar pemula, lensa kit adalah lensa satu-satunya yang siap digunakan untuk memotret.



Contoh kit lens dari kiri ke kanan: Leica CL & 18-56mm f/3.5-5.6, Canon EOS 800D dan 18-55mm f/3.5-5.6 IS STM, Sony A7 III dan 24-105mm f/4 OSS G.


Pertama-tama, kita perlu memahami bahwa salah satu kelemahan lensa kit adalah bukaan lensa yang tidak konstan. Saat mengunakan jarak fokal 18mm, bukaan lensa maksimal adalah f/3.5, tapi saat kita zoom ke 35mm, bukaan maksimum menjadi f/5 dan saat di zoom sampai 55mm, bukaannya berubah menjadi f/5.6.



ISO 100, f/8 1/200, 18mm. Leica CL, Leica TL 18-55mm f/3.5-5.6

Tips 1 : Gunakan setting bukaan f/8

Saya mengusulkan untuk mengunakan bukaan f/8, terutama untuk kondisi cahaya yang terang dan jika kita ingin semua pemandangannya tajam. Sebabnya adalah karena f/8 bisa digunakan untuk berbagai jarak fokal lensa, dari 18 ke 55mm, dan secara teknis, ketajamannya maksimal dari tengah sampai ujung bidang gambar.



ISO 200, f/5.6, 1/250, 56mm. Leica CL, Leica TL 18-55mm f/3.5-5.6

Tips 2 : Gunakan jarak fokal terpanjang, bukaan terbesar dan atur posisi yang enak

Untuk membuat latar belakang blur, memang agak sulit dengan lensa kit, karena bukaannya tidak besar, tapi bisa dimaksimalkan dengan mengunakan jarak fokal 55mm, dan bukaan terbesar yaitu f/5.6. Yang paling penting adalah memotret dari jarak dekat ke subjeknya dan cari latar belakang yang agak jauh.

Saat cahaya mulai gelap misalnya menjelang senja, jangan lupa menaikkan ISO supaya shutter speed bisa tetap cepat. Jika shutter speed terlalu lambat, maka ada resiko foto menjadi kurang tajam.



ISO 100, f/8, 1.6 detik,26mm. Leica CL, Leica TL 18-55mm f/3.5-5.6

Tips 3 : Gunakan tripod saat gelap

Menjelang senja, sebaiknya mengunakan tripod, supaya kita bisa mengunakan ISO terendah (biasanya 100 atau 200) untuk mendapatkan kualitas foto yang terbaik. Asalkan subjek tidak bergerak, kita bisa melambatkan shutter speed untuk mendapatkan cahaya yang cukup tanpa kuatir foto akan blur karena getaran tangan.

Tanpa tripod, kita terpaksa harus menaikkan ISO yang sangat tinggi dan mengakibatkan foto kurang bagus karena timbulnya banyak noise (bintik-bintik) di dalam foto kita.

Comments


128-1287743_camera-lens-shutter-computer
Tentang Kami

Belajarfotografi.com adalah sebuah media digital dalam bidang fotografi. Kami berusaha menyajikan informasi terkini dalam dunia fotografi, baik dari segi alat, skill, teknik, dan kami juga membuat event huntbar.

 

Join My Mailing List

Thanks for submitting!

  • White Facebook Icon

© 2019 by FR GROUP

bottom of page